BLANTERORBITv101

Start with WHY ?

Kamis, 21 April 2022

 

Dengan “Mengapa” yang cukup kuat ,

Anda dapat mengatasi “bagaimana” yang seperti apapun

-Friedrich Nietzsche-

 

Pada umur 18an, tepatnya saat aku lulus SMA, ketika kegalauan memuncak dalam memilih karir profesi (baca: jurusan kuliah) yang ingin aku tekuni -(dan mungkin inilah kegalauan terbesar generasi 18an)- aku mulai mencari-cari apa keahlianku, apa minatku, lalu aku sesuaikan dengan kebutuhan pasar tentunya. Mencari jurusan kuliah yang cocok padaku. Internet menjadi sumber informasi utamaku dalam proses pencarian jati diri dan profesi. Sounds good right? Hal yang pastinya lumrah bagi kebanyakan orang sekarang. But wait.. what’s wrong? Apa Tu? Buwung apa Tu man…?? :D DISINILAH SALAHNYA, Profesi atau pekerjaan sangat erat hubungannya dengan jati diri, nah kegoblokanku adalah, bahkan untuk menemukan jati diri, aku harus mencarinya lewat internet!. Ketika orang2 bijak terdahulu harus jauh mengembara, merantau, bahkan bertapa untuk mencari hakikat jati dirinya SIAPA dan UNTUK APA, pada umumnya kita memudahkan pencarian panjang ini lewat pencarian instan gugel. Seinstan masak mie instan! 😅

 Tapi tak apa lah, generasi kita sepertinya (sudah sangat) kecanduan segala sesuatu yang instan. Gratifikasi dan prestasi instan. Namun pada akhirnya, apakah aku berhasil menemukan pencarian jati diriku (baca: passion) di gugel? Oh tentu tidak, pencarian ini malah semakin membuatku kacau galau 😂. Karena di internet begitu banjir informasi, semua orang bebas berpendapat disana mengenai kelebihan, kekurangan, prospek, gaji, dll dari setiap profesi yang ditawarkan. Dari sini aku mendapatkan suatu kesimpulan baru, bukannya menemukan, tapi malah puyeng sendiri! 😆

 Yaa, mengandalkan internet sebagai sumber utama (baca: kitab suci zaman now) bukanlah hal yang aneh bahkan sangat lumrah. Mengingat kelengkapan, kemudahan, dan keinstanan yang ditawarkan. Kita bisa mendapatkan SEGALA informasi yang kita butuhkan SAAT ITU JUGA. Sepertinya kenyamanan mengandalkan internet ini telah meninabobokkan dan menghanyutkan kita dalam zaman dimana teknologi telah menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan manusia abad 21. Namun apakah prilaku ini benar? Apakah "kesan instan" yang ditawarkan bisa memberikan dampak positif bagi kita secara utuh? Apakah keinstanan ini seperti halnya mie instan?  -yang cuma enak di mulut namun tidak sehat diperut?- Seperti yang kita ketahui segala yang instan memiliki banyak efek negatif, efek samping, bahkan penyakit! contohnya usus buntu karena banyak makan mie hehe 😄

Berangkat dari sini aku mulai berfikir dan merenungi interaksiku dengan internet. layaknya patung the thinker karya rodin yang merenungi hakikat dan kebijaksanaan hidup, setiap prilaku dan arah hidup kita harus ddirenungkan dan difikrkan dengan matang. Tapi kalau aku sih merenungi kenapa hidupku terus galau ga maju2 dan jomblos terus yaa 😁,

Rodin Thinking

Apakah ini ada hubungannya dengan kecanduan gadget yang telah lama kuidap? Darimanakah munculnya kegalauan dan kegelisahan ini?? Dan setelah perenungan panjang, abstrak, dan pastinya gajelas 😂, singkat kata, ternyata YA BENAR teknologi digital (internet) ini telah mempengaruhi kehidupanku sedemikian rupa dan merupakan faktor terbesar penghambat kesuksesaanku MEMAKNAI HIDUP YANG SESUNGGUHNYA. Kenapa? Ada banyak alasan dan argumen tentunya, Nah untuk itulah MENGAPA blog ini aku buat. Di Blog ini aku ingin berbagi kepada teman2 diseluruh dunia, seluruh galaksi bahkan 😎, mengenai pengalamanku pribadi, hasil baca2 buku dan literatur terkait, mengenai DAMPAK NEGATIF lebih jauh yang bisa ditimbulkan oleh gadget dan internet (yang sebenarnya keduanya udah fusion kyak jurus dragonball).

Internet & Gadget Fusion

Tapi mohon maaf kalau disini saya kurang menyinggung BANYAK EFEK POSITIF dari keduanya. Tentu tidak kita pungkiri ribuan manfaat positif yang ditawarkan. Tapi mungkin aku tidak terlalu seimbang dan netral membahas mengenai pro kontra penggunaan gadget dan internet. Jujur tujuanku lebih memperdalam dan membagikan risiko dan dampak negatif yang bisa ditimbulkan akibat penggunaan yang berlebihan. Karena apa? Karena jujur saja ya, kalau ngomongin manfaat atau dampak positif udah banyaaak yang membahas. Baik di blog atau website lain juga banyaaak tersebar luas. Ato kalau mau simpel, dateng aja ke konter HP di kota kalian, pasti banyak sekali konter HP, -(bahkan menurut survey, sekarang jumlah konter HP di suatu kota bisa mengalahkan jumlah warung nasi padang, warteg, warung lalapan dan soto lamongan, serta penjual boba digabung jadi satu. Lah emang bener mas? Darimana datanya? Kalau gak percaya hitung saja sendiri!)- hehe… 😄😀 ya mengingat juga industri gadget memang lagi gencar dan marak sekarang. Di konter HP ente bisa nanya keunggulan atau manfaat dari HP, dengan senang hati (dan berharap Hpnya dibeli tentunya :D) mereka akan menjelaskan fitur2 & kelebihan HP yang ditawarkan bahkan 2 jam nonstop! hehe… tapi kalau ente ga niat beli, jangan coba2 ya…. Kasian salesnya 🙈

Nah jadi pada hakikatnya saya juga berusaha menyeimbangkan sumber informasi yang tersebar, agar terjadi information balancing mengenai dampak positif dan negatif penggunaan media digital. Itulah juga mengapa saya memberi judul blog ini Digital Minimalis, sehingga tujuannya adalah agar kita bijak menggunakan perangkat digital seminimal mungkin untuk mendayakan dampak positifnya saja, serta membuang jauh-jauh banyak dampak negatif yang bisa ditimbulkan.

Start with WHY, mulailah segala sesuatu dengan kata MENGAPA. kalau dalam islam ya mulailah segalanya dengan niat -Innamal A'malu Binniyat- , apa niat kita dalam berbuat? Apa niat kita dalam bekerja dan berkarya? Niat saya adalah membuat dan menulis di blog ini adalah untuk mencari kebenaran serta mambagikannya kepada temen2 semua. memberikan informasi, edukasi, yang dapat menyadarkan pribadi. Mengajak kita semua untuk bijak dan seimbang menggunakan media digital dan internet di era yang serba instan dan penuh distraksi ini. Menjadikan dunia lebih layak dihuni sehingga dipenuhi kehidupan yang lebih berarti. Namun bukan berarti aku paling tau dan expert dalam bidang ini, justru saya ingin banyak belajar dengan berbagi. 

Nah itulah alasan kenapa blog ini dibuat. Blog ini akan lebih membahas bagaimana interaksi yang salah, kehidupan yang tak lagi seimbang, dehumanisasi manusia akibat teknologi, efek adiksi, dan dampak-dampak negatif lain, -disamping banyak dampak positif tentunya- yang kebanyakan dari kita mungkin tidak menyadarinya, karena memang kita sudah terlalu CANDU PADANYA! Seperti Candu ku padamu #eaaa…… 😍 Lebih dari itu saya juga ingin berdiskusi dan menawarkan SOLUSI yang bisa mengatasi MASALAH TANPA MASALAH (Loh kok kayak taglinenya …….. 🙉) yah begitulah, semoga blog ini bisa bermanfaat bagi kita semua, Aamiin…